Amalan Di Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah
Allah Taโala berfirman:
โHai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwaโ (QS. Al Baqarah [2]: 183).
โDan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahuiโ (QS. Al Baqarah [2]: 184).
โKarena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lainโ (QS. Al Baqarah [2]: 185).
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat di nantikan oleh Kaum Muslimin, karena Di bulan ini Allah memberikan banyak keutamaan dalam beribadah. Agar kita bisa mendapatkan keutamaan beribadah di Di bulan Ramadhan tentu kita harus mengikuti apa yang di perintahkan Allah taโala dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Amalan di Bulan Ramadhan sesuai Hadits / Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wasallam
Niat
Jika telah masuk bulan Ramadhan, wajib bagi setiap muslim untuk berniat puasa pada malam harinya, karena Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :
โBarangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tiada baginya puasa ituโ. [Riwayat Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, dan Al Baihaqi, dari Hafshah binti Umar]
Sahur
Dari Anas bin Malik Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โBersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan.โ (HR. Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095)
Dari Abu Saโid Al Khudri Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah โAzza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur. (HR. Ahmad No. 11086, Syaikh Syuโaib Al Arnauth mengatakan: sanadnya shahih. Lihat Taโliq Musnad Ahmad No. 11086)
Dari Amru bin Al โAsh Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โPerbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur.โ (HR. Muslim No. 1096)
Keutamaan Sahur
Sahur adalah berkah. Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :
โSesungguhnya sahur adalah berkah yang diberikan Allah kepada kalian, maka kalian jangan meninggalkannyaโ. [Riwayat An Nasa-i dan Ahmad, dengan sanad yang shahih]. Sahur sebagai suatu berkah dapat dilihat dengan jelas, karena itu mengikuti Sunnah dan menguatkan orang berpuasa, serta menambah semangat untuk menambah puasa. Juga mengandung maksud untuk membedakan dengan ahli kitab.
Shalawat dari Allah dan malaikat ditujukan kepada orang yang bersahur. Dalam hadits Abu Saโid Al Khudri Radhiyallahu โanhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
โSahur adalah makanan berkah, maka kalian jangan tinggalkan, walaupun salah seorang dari kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersahurโ.[Riwayat Ibnu Abu Syaibah dan Ahmad].
Mengakhirkan Sahur
Disunnahkan memperlambat sahur sampai mendekati Subuh (Fajar), sebagaimana disebutkan Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam dalam hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu โanhu dari Zaid bin Tsabit, ia berkata :
โKami sahur bersama Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam, kemudian Beliau pergi untuk sholat. Aku (Ibnu Abbas) bertanya: Berapa lama antara adzan dengan sahur? Dia menjawab, Sekitar 50 ayat.โ [Riwayat Al Bukhari dan Muslim]
Dari โAmru bin Maimun Radhiallahu โAnhu, katanya:
Para sahabat Muhammad Shallallahu โAlaihi wa Sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya. (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7916. Al Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9025)
Imam An Nawawi mengatakan: โsanadnya shahih.โ (Lihat Al Majmuโ Syarh Al Muhadzdzab, 6/362), begitu pula dishahihkan oleh Imam Ibnu Abdil Bar, bahkan menurutnya keshahihan hadits tentang bersegera buka puasa dan mengakhirkan sahur adalah mutawatir. (Lihat Imam Al โAini, โUmdatul Qari, 17/9. Imam Ibnu Hajar, Fathul Bari, 4/199)
Berpuasa
Berpuasa karena melihat hilal, berhari raya juga karena melihat hilal, jika tertutup awan maka genapkan hingga tiga puluh hari.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang dari penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Syaโban sampai tiga puluh hari. (HR. Bukhari No. 1909)
Dari Ibnu Umar Radhiallahu โAnhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
Maka berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, lalu jika kalian terhalang maka ditakarlahlah sampai tiga puluh hari. (HR. Muslim No. 1080, 4)
Sesungguhnya sebulan itu 29 hari, maka janganlah kalian berpuasa sampai kalian melihatnya (hilal), dan janganlah kalian berhari raya sampai kalian melihatnya, jika kalian terhalang maka takarkan/perkirakan/hitungkanlah dia. (HR. Muslim No. 1080, 3)
Keutamaan Berpuasa di bulan Ramadhan
Dari Abu Hurairah Radhiallahu โAnhu bahwa Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โBarangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.โ (HR. Bukhari No. 38, 1910, 1802)
Makna โdiampuninya dosa-dosa yang laluโ adalah dosa-dosa kecil, sebab dosa-dosa besar โseperti membunuh, berzina, mabuk, durhaka kepada orang tua, sumpah palsu, dan lainnya- hanya bias dihilangkan dengan tobat nasuha, yakni dengan menyesali perbuatan itu, membencinya, dan tidak mengulanginya sama sekali. Hal ini juga ditegaskan oleh hadits berikut ini.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โsholat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan ramadhan ke Ramadhan, merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.โ (HR. Muslim No. 233)
Perbanyak membaca dan mentadaburi Al Qurโan
Usahakan dalam Bulan ramadhan untuk mengkhatamkan membaca Al Qurโan minimal 1 kali dalam bulan Ramadhan jika mampu. bnu โAbbas Radhiallahu โAnhuma menceritakan:
Jibril menemuinya (nabi) pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al Qur’an bersamanya. (HR. Bukhari No. 3220)
Memperbanyak Sedekah
Kedermawanan Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam selama bulan Ramadhan melebihi hembusan angin.
Ibnu โAbbas Radhiallahu โAnhuma, menceritakan:
Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Qur’an bersamanya. Maka, Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan melebihi angin yang berhembus. (HR. Bukhari No. 3220)
Menyegerakan berbuka puasa ketika telah tiba waktunya
Hadits no. 658 dari kitab Bulughul Maram, Ibnu Hajar membawakan hadits:
Dari Sahl bin Saโad radhiyallahu โanhu, bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda, โManusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.โ (Muttafaqun โalaih).
Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, dari Nabi shallallahu โalaihi wa sallam, beliau bersabda, Allah Taโala berfirman, โHamba yang paling dicintai di sisi-Ku adalah yang menyegerakan waktu berbuka puasa.โ
Takhrij Hadits:
Hadits kedua sanadnya dhoโif. Karena jumhur (mayoritas) ulama pakar hadits mendhoโifkan Qurroh bin โAbdurrahman, guru dari Al Auzaโi. Imam Ahmad mengatakan bahwa dia adalah munkarul hadits jiddan. Ibnu Maโin mengatakan bahwa dia dhoโif haditsnya. Abu Zurโah mengatakan bahwa yang meriwayatkan hadits ini adalah perowi munkar. Hal ini disebutkan oleh Ibnu Hibban dalam Ats Tsiqoot, 7: 342. Dinukil dari Minhatul โAllam, 5: 27.
Memberikan makanan untuk orang yang berbuka puasa
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu. (HR. At Tirmidzi No. 807, katanya: hasan shahih. Ahmad No. 21676, An Nasaโi dalam As Sunan Al Kubra No. 3332. Al Baihaqi dalam Syuโabul Iman No. 3952. Dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jamiโ No. 6415. Syaikh Syuโaib Al Arnauth mengatakan: hasan lighairih. Lihat Taโliq Musnad Ahmad No. 21676, Al Bazzar dalam Musnadnya No. 3775)
Memperbanyak Doa dan Dzikir
Dari Abu Hurairah Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: 1. Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, 2. Pemimpin yang adil, 3. Doa orang teraniaya. (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, katanya: hasan. Ibnu Hibban No. 7387, Imam Ibnul Mulqin mengatakan: โhadits ini shahih.โ Lihat Badrul Munir, 5/152. Dishahihkan oleh Imam Al Baihaqi. Lihat Shahih Kunuz As sunnah An Nabawiyah, 1/85. Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkannya. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 2526)
Doa ketika berbuka puasa
Berdoa diwaktu berbuka puasa juga diajarkan oleh Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam Berikut ini adalah doanya:
โAdalah Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam, jika sedang berbuka puasa dia membaca: โDzahaba Azh Zhamaโu wab talatil โuruqu wa tsabatal ajru insya Allah.โ (HR. Abu Daud No. 2357, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7922, Ad Daruquthni, 2/185, katanya: โisnadnya hasan.โ An Nasaโi dalam As sunan Al Kubra No. 3329, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1536, katanya: โShahih sesuai syarat Bukhari- Muslimโ. Al Bazzar No. 4395. Dihasankan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jamiโ No. 4678)
Sholat Qiyamul lail
Dari Abu Hurairah Radhiallahu โAnhu, bahwa Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โBarang siapa yang sholat malam pada Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu.โ (HR. Bukhari No. 37 1904, 1905)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu โAnhu bahwa Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โBarang siapa yang sholat malam pada malam Lailatul Qadar karena iman dan ihtisab (mendekatkan diri kepada Allah) , maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.โ (HR. Bukhari No. 35, 38, 1802)
Tarawihnya Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam
Dari โAisyah Radhiallahu โAnha, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam sholat di masjid, lalu manusia mengikutinya, keesokannya sholat lagi dan manusia semakin banyak, lalu pada malam ketiga atau keempat mereka berkumpul namun Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam tidak keluar bersama mereka, ketika pagi hari beliau bersabda:
โAku melihat apa yang kalian lakukan, dan tidak ada yang mencegahku keluar menuju kalian melainkan aku khawatir hal itu kalian anggap kewajiban.โ Itu terjadi pada bulan Ramadhan. (HR. Bukhari No. 1129, Muslim No. 761)
Terawih pada masa Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam: 8 rakaat dan witir 3 rakaat
Dari โAisyah Radhiallahu โAnha, dia berkata:
โBahwa Rasulullah tidak pernah menambah lebih dari sebelas rakaat sholat malam, baik pada bulan Ramadhan atau selainnya.โ (HR. Bukhari No. 2013, 3569, Muslim No. 738)
Dari Jabir bin Abdillah Radhiallahu โAnhu, dia berkata:
Ubay bin Kaโab datang kepada Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam dan berkata: โWahai Rasulullah, semalam ada peristiwa pada diri saya (yaitu pada bulan Ramadhan).โ Rasulullah bertanya: โKejadian apa itu Ubay?โ, Ubay menjawab: โAda beberapa wanita di rumahku, mereka berkata: โKami tidak membaca Al Qur’an, maka kami akan sholat bersamamu.โ Lalu Ubay berkata: โLalu aku sholat bersama mereka sebanyak delapan rakaat, lalu aku witir,โ lalu Ubay berkata: โNampaknya nabi ridha dan dia tidak mengatakan apa-apa.โ (HR. Abu Yaโla dalam Musnadnya No. 1801. Ibnu Hibban No. 2550, Imam Al Haitsami mengatakan: sanadnya hasan. Lihat Majmaโ az Zawaid, Juz. 2, Hal. 74)
Terawih pada masa Sahabat: 20 rakaat dan witir 3 rakaat serta terawih 36 rakaat dan witir 3 rakaat
Pada masa sahabat, khususnya sejak masa khalifah Umar bin Al Khathab Radhilallahu โAnhu dan seterusnya, manusia saat itu melaksanakan sholat tarawih dua puluh rakaat.
โDan telah shahih, bahwa manusia sholat pada masa Umar, Utsman, dan Ali sebanyak 20 rakaat, dan itulah pendapat jumhur (mayoritas) ahli fiqih dari kalangan Hanafi, Hambali, dan Daud. Berkata At Tirmidzi: โKebanyakan ulama berpendapat seperti yang diriwayatkan dari Umar dan Ali, dan selain keduanya dari kalangan sahabat nabi yakni sebanyak 20 rakaat. Itulah pendapat Ats Tsauri, Ibnul Mubarak. Berkata Asy Syafiโi: โDemikianlah, aku melihat manusia di Mekkah mereka sholat 20 rakaat.โ (Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, 1/206)
Imam Ibnu Hajar Rahimahullah menyebutkan:
โDari Yazid bin Ruman, dia berkata: โDahulu manusia pada zaman Umar melakukan 23 rakaat.โ Dan Muhammad bin Nashr meriwayatkan dari Athaโ, dia berkata: โAku berjumpa dengan mereka pada bulan Ramadhan, mereka sholat 20 rakaat dan tiga rakaat witir.โ (Fathul Bari, 4/253)
Beliau melanjutkan:
Muhammad bin Nashr meriwayatkan dari jalur Daud bin Qais, dia berkata: โAku menjumpai manusia pada masa pemerintahan Aban bin Utsman dan Umar bin Abdul Aziz โyakni di Madinah- mereka sholat 39 rakaat dan ditambah witir tiga rakaat.โ Imam Malik berkata,โMenurut saya itu adalah perkara yang sudah lama.โ Dari Az Zaโfarani, dari Asy Syafiโi: โAku melihat manusia sholat di Madinah 39 rakaat, dan 23 di Mekkah, dan ini adalah masalah yang lapang.โ (Ibid)
Tentang Lailatul Qadar
Secara spesifik, Lailatul Qadar ada pada sepuluh malam terakhir atau tujuh malam terakhir. Dari Ibnu Umar Radhiallahu โAnhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โMaka, barangsiapa yang ingin mendapatkan Lailatul Qadar, maka carilah pada sepuluh malam terakhir.โ (HR. Bukhari No. 1105)
Dari Ibnu Umar Radhiallahu โAnhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โSesungguhnya seorang laki-laki dari sahabat Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam melihat Lailatul Qadr pada mimpinya pada tujuh hari terakhir. Maka bersabda Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam: โSaya melihat mimpi kalian telah bertepatan pada tujuh malam terakhir, maka barangsiapa yang ingin mendapatkan Lailatul Qadar, maka carilah pada tujuh malam terakhir.โ (HR. Bukhari No. 1911, 6590, Muslim No.1165 Ibnu Hibban No. 3675, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8327, Ibnu Khuzaimah No. 2182, Malik dalam Al Muwaththaโ No. 697)
Bagaimanakah maksud tujuh malam terakhir? Tertulis penjelasannya dalam Shahih Ibnu Khuzaimah, sebagai berikut:
Berkata Abu Bakar: Khabar ini memiliki dua makna. Pertama, pada malam ke tujuh terakhir karena Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam tatkala mengetahui adaya kesesuaian dengan mimpi sahabat bahwa Lailatul Qadr terjadi pada tujuh malam terakhir pada tahun itu, maka beliau memerintahkan mereka pada tahun itu untuk mencarinya pada tujuh malam terakhir. Kedua, perintah Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam kepada para sahabat untuk mencari pada tujuh malam terakhir dikaitkan jika mereka lemah dan tidak kuat mencarinya pada sepuluh hari semuanya. (Lihat Shahih Ibnu Khuzaimah No. 2182)
Makna ini diperkuat lagi oleh hadits yang menunjukkan alasan kenapa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam memerintahkan mengintai tujuh hari terakhir.
Dari Ibnu Umar Radhiallahu โAnhuma:
Bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda: โCarilah dia pada sepuluh malam terakhir (maksudnya Lailatul Qadar) jika kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka jangan sampai dikalahkan oleh tujuh hari sisanya.โ (HR. Muslim No. 1165, 209)
Kemungkinan besar adalah pada malam ganjilnya
Kemungkinan lebih besar adalah Lailatul Qadr itu datangnya pada malam ganjil sebagaimana hadits berikut:
Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โSeseungguhnya Aku diperlihatkan Lailatul Qadar, dan aku telah dilupakannya, dan saat itu pada sepuluh malam terakhir, pada malam ganjil.โ (HR. Bukhari No. 638, 1912, 1923)
Dalam riwayat lain:
โDari โAisyah Radhiallahu โAnha, bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda: โCarilah oleh kalian Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadhan.โ (HR. Bukhari No. 1913)
Ada dua pelajaran dari dua hadits yang mulia ini. Pertama, Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam sendiri tidak tahu persis kapan datangnya Lailatu Qadar karena dia lupa. Kedua, datangnya Lailatul Qadar adalah pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir.
Malam ke 24, 25, 27 dan 29?
Imam Bukhari meriwayatkan, dari Ibnu โAbbas Radhiallahu โAnhuma, katanya:
โCarilah pada malam ke 24.โ (Atsar sahabat dalam Shahih Bukhari No. 1918)
Imam Bukhari juga meriwayatkan, dari โUbadah bin Ash Shamit Radhiallahu โAnhu bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
โMaka carilah Lailatul Qadar pada malam ke sembilan, tujuh, dan lima (pada sepuluh malam terakhir, pen).โ (HR. Bukhari No. 49, 1919)
Berkata seorang sahabat mulia, Ubay bin Kaโab Radhiallahu โAnhu:
โDemi Allah, seseungguhnya aku benar-benar mengetahui malam yang manakah itu, itu adalah malam yang pada saat itu Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam memerintahkan kami untuk sholat malam, yaitu malam yang sangat cerah pada malam ke 27, saat itu tanda-tandanya hingga terbitnya matahari, pada pagi harinya putih terang benderang, tidak ada panas.โ (HR. Muslim No. 762)
Bukan hanya Ubay bin Kaโab, tapi juga sahabat yang lain. Salim meriwayatkan dari ayahnya Radhiallahu โAnhu, katanya:
โSeorang laki-laki melihat Lailatul Qadr pada malam ke 27. Maka, Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda: Aku melihat mimpi kalian pada sepuluh malam terakhir, maka carilah pada malam ganjilnya.โ (HR. Muslim No. 1165)
Inilah riwayat yang dijadikan pegangan oleh jumhur ulama, bahwa kemungkinan besar Lailatul Qadr adalah pada malam ke 27. Namun, perselisihan tentang kepastiannya sangat banyak, sehingga bisa dikatakan bahwa jawaban terbaik dalam Kapan Pastinya Lailatul Qadr adalah wallahu aโlam.
Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Al โAsqalani Rahimahullah:
โPara ulama berbeda pendapat tentang Lailatul Qadr dengan perbedaan yang banyak. Kami menyimpulkan bahwa di antara pendapat-pendapat mereka ada lebih 40 pendapat.โ (Fathul Bari, 4/262. Darul Fikr)
Doa ketika Lailatul Qadar
Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam mengajarkan doa khusus untuk kita baca ketika Lailatul Qadar.
Dari โAisyah dia berkata โAku berkata: Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa pada suatu malam adalah Lailatul Qadar, apa yang aku ucapkan?โ Beliau menjawab: โUcapkanlah, โAllahumma innaka โafuwwun karim tuhibbul โafwa faโfuโanni.โ (HR. At Tirmidzi No. 3513, At Tirmidzi berkata: hasan shahih. Ibnu Majah No. 3850. Syaikh Al Albani menshahihkannya. Lihat As Silsilah Ash Shahihah No. 3337, Shahihul Jamiโ No. 4423, dan lainnya)
Iโtikaf di-โasyrul awakhir (10 hari tertakhir) Ramadhan
Dari โAisyah Radiallahu โAnha:
Bahwasanya Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam beriโtikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau diwafatka Allah, kemudian istri-istrinya pun Iโtikaf setelah itu.(HR. Bukhari No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No. 2462. Ahmad No. 24613, dan lainnya)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu โAnhu, katanya:
Dahulu Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam Iโtikaf di setiap Ramadhan 10 hari, tatkala pada tahun beliau wafat, beliau Iโtikaf 20 hari. (HR. Bukhari No. 694, Ahmad No. 8662, Ibnu Hibban No. 2228, Al Baghawi No. 839, Abu Yaโla No. 5843, Abu Nuโaim dalam Akhbar Ashbahan, 2/53)
Umrah di bulan Ramadhan
โJika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.โ (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).
Itulah beberapa Amalan yang di sunnahkan di kerjakan di bulan Suci Ramadhan. semoga kita di berikemudahan dalam mengamalkannya, InsyaAllah.
Artikel Terkait
- Dzikir Pagi
- Dzikir Sore/Petang
- Dzikir Setelah Sholat Fardhu
- Doa Memohon Ampunan
- Amalan Terbaik Seorang Hamba
Baca Juga
- Sejarah Penamaan Bulan Ramadhan
- Siapakah Yang Boleh Mengganti Puasa Dengan Bayar Fidyah
- Cara Menentukan Awal Ramadhan
- Sejarah Dimulai Dan Diwajibkannya Puasa Ramadhan
- Tips Agar Kuat Menjalani Puasa Ramadhan
- Puasa Asyura Menghapuskan Dosa Setahun Yang Lalu
- Amalan Bidah Di Bulan Ramadhan
- Amalan Di Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah
Baca Juga
- Perbedaan Orang Mukmin Dan Orang Munafik Terhadap Amal Mereka
- Bersegera Dalam Melakukan Amal Shalih
- Amal Sholeh Yang Tersembunyi
- Kagum Dengan Amalnya
- Hati Hati Jangan Membaca Zodiak Ramalan Bintang
- Keberkahan Dalam Membaca Mempelajari Dan Mengamalkan Al Quran
- Menjaga Amal Dengan Tidak Menyebut Nyebutnya Kepada Manusia
- Akibat Beramal Tanpa Tuntunan
Link Postingan: https://www.tirinfo.com/amalan-di-bulan-ramadhan-sesuai-sunnah/