Menu
๐Ÿ“ฑ Lihat versi lengkap (non-AMP)
Doa Dzikir Sholat Sunnah

Dzikir Setelah Sholat Fardhu Sesuai Sunnah

Editor: Hendra WIjaya
Update: 27 September 2023
Baca: 5 menit

BACAAN DZIKIR SETELAH SHOLAT FARDHU SESUAI SUNNAH ROSULULLAH YANG SHAHIH

ุฃูŽุณู’ู€ุชูŽุบู’ููุฑูุงู„ู„ู‡ูŽ

ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ูˆูŽ ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู€ู„ูŽุงู…ู ุชูŽุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ูŠูŽุงุฐูŽุงุงู„ู’ุฌูŽู„ูŽุงู„ู ูˆูŽ ุงู„ู’ุฅููƒู’ุฑูŽุงู…ู

โ€œAku memohon ampun kepada Alloh (3x). Ya Alloh, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan. Mahasuci Engkau, wahai Robb Pemilik keagungan dan kemuliaanโ€ (1x)

(HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, an-Nasai, Ibnu Khuzaemah, ad-Darimi, dan Ibnu Majah)

ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ,ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูู„ู’ูƒู ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ู‚ูŽุฏููŠู’ุฑูŒ . ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ุงูŽ ู…ูŽุงู†ูุนูŽ ู„ูู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุชูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ู…ูุนู’ุทููŠูŽ ู„ูู…ูŽุง ู…ูŽู†ูŽุนู’ุชูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ููŽุนู ุฐูŽุง ุงู„ู’ุฌูŽู€ุฏู‘ู ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุฏู‘ู

โ€œTidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Alloh Yang Mahaesa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Alloh, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalih). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaanโ€

(HR. Bukhari, Muslim,Ahmad,Ibnu Khuzaemah, ad-Darimi, Abu Daud, dan an-Nasai)

ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ,ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูู„ู’ูƒู ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ู‚ูŽุฏููŠู’ุฑูŒ. ู„ุงูŽุญูŽู€ูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุงู‚ูู€ูˆูŽู‘ุฉูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ู ,ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ู†ูŽุนู’ุจูุฏู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฅููŠู‘ูŽุงู‡ู ,ู„ูŽู‡ู ุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ููŽุถู’ู„ู ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุงู„ุซู‘ูŽู†ูŽุงุกู ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ู ,ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูุฎู’ู„ูุตููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑููˆู’ู†ูŽ.

โ€œTidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Alloh Yang Mahaesa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Alloh. Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Alloh. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujian yang baik. Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Alloh, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainyaโ€œ

(HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Khuzaemah, Abu Daud, dan an-Nasai)

ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ,ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูู„ู’ูƒู ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูŠูุญู’ู€ูŠูู‰ู’ ูˆูŽูŠูู…ูู€ู€ูŠู’ุชู ูˆูŽู‡ูู€ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ูู‘ ุดูŽู€ูŠู’ุฆู ู‚ูŽู€ุฏููŠู’ุฑูŒ

โ€œTidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Alloh, Yang Mahaesa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi ruh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatuโ€ (Khusus ini dibaca 10 x setiap baโ€™da maghrib dan Subuh)

(HR. Ahmad,Tirmidzi).

ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูู†ู‘ููŠู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฐููƒู’ุฑููƒูŽ ูˆูŽุดูู€ูƒู’ุฑููƒูŽ ูˆูŽุญูุณู’ู†ู ุนูุจูŽุงุฏูŽุชููƒูŽ

โ€œYa Alloh, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Muโ€

(HR. Abu Daud, an-Nasai,Ahmad,al-Hakim)

(ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู (33) ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูู„ู„ู‡ู (33) ุงูŽู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู (33

โ€œMahasuci Alloh (33 x). Segala puji bagi Alloh (33 x).Alloh Mahabesar (33 x)

ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงู‘ูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ,ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูู„ู’ูƒู ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ู‚ูŽุฏููŠู’ุฑูŒ

โ€œTidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Alloh, Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatuโ€.

(HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Khuzaemah,al-baihaqi)

ุณููˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุฅูุฎู’ู„ูŽุงุตู

Lalu membaca surat: al-Ikhlas โ€œQulhuwAllohu ahadโ€ฆโ€.

(HR. Abu Daud, an-Nasai, Ibnu Khuzaemah, Tirmidzi)

ุณููˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ููŽู„ูŽู‚ู

Lalu membaca surat: al-falaq โ€œQul aโ€™uudzu birobbil falaqโ€ฆโ€.

(HR. Abu Daud, an-Nasai, Ibnu Khuzaemah, Tirmidzi)

ุณููˆู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู

Lalu membaca surat : an-Naas โ€œQul aโ€™uudzu birobbin naasโ€ฆโ€.

(HR. Abu Daud, an-Nasai, Ibnu Khuzaemah, Tirmidzi)

ุฃูŽูŠูŽุฉู ุงู„ู’ูƒูุฑู’ุณููŠู’

Lalu membaca ayat : Kursi โ€œAllohu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuumโ€ฆโ€.

(HR. an-Nasai, Ibnu Sunni)

ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠู’ ุฃูŽุณู’ู€ุฃูŽู„ู’ู…ู‹ุง ู†ูŽุงููุนู‹ุง ูˆูŽุฑูุฒู’ู‚ู‹ุง ุทูŽูŠู‘ูุจู‹ุง ูˆูŽุนูŽู…ูŽู„ู‹ุง ู…ูุชูŽู‚ูŽุจู‘ูŽู„ู‹ุง

โ€œYa Alloh, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterimaโ€ (Khusus dibaca baโ€™da sholat shubuh)

(HR. Ibnu Majah, Ibnu Sunni)

BEBERAPA KEBIASAAN YANG PERLU DIHINDARI BERKAITAN DENGAN DZIKIR SESUDAH SHOLAT:

Beberapa hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang setelah sholat fardhu (wajib) yang lima waktu tapi tidak ada contoh dan dalil dari Rosululloh dan para sahabatnya.

Diantara kebiasaan yang salah tersebut ialah:

  1. Mengusapkan kedua tangan ke wajah/muka sesudah salam, karena kebiasaan ini sama sekali tidak berdasar pada dalil yang shohih.

  2. Berdoโ€™a dan berdzikir secara berjamaah yang dipimpin oleh imam sholat.

  3. Berdzikir dengan bacaan yang tidak ada nash/dalilnya, baik lafazh maupun bilangannya, atau berdzikir dengan dasar hadits yang dhaโ€™if(lemah) atau maudhuโ€™ (palsu).

Contoh:

  • Sesudah sholat membaca: โ€œAlhamdulillaahโ€

  • Membaca surat al-Faatihah setelah salam.

  • Membaca beberapa ayat terakhir surat al-Hasyr dan lainnya.

  • Menghitung dzikir dengan memakai biji-bijian tasbih atau yang serupa dengannya. Tidak ada satupun hadits yang shahih tentang menghitung dzikir dengan biji-bijian tasbih, bahkan sebagiannya maudhuโ€™ (palsu).

Syaikh al-Albani mengatakan: โ€œBerdzikir dengan biji-bijian tasbih adalah bidโ€™ah.โ€

Syaikh Bakr Abu Zaid mengatakan bahwa berdzikir dengan menggunakan biji-bijian tasbih menyerupai orang-orang Yahudi, Nasrani, Budha, dan perbuatan ini adalah bidโ€™ah. Yang disunnahkan dalam berdzikir adalah dengan menggunakan jari-jari tangan:

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽุนู’ู‚ูุฏู ุงู„ุชู‘ูŽุณู’ุจููŠู’ุญูŽ ุจููŠูŽู…ููŠู’ู†ูู‡ู

โ€œDari Abdullah bin โ€˜Amr, ia berkata: โ€œAku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.โ€

(HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Bahkan, Nabi memerintahkan para sahabat menghitung; Subhaanallaah, alhamdulillah, dan mensucikan Allah dengan jari-jari, karena jari-jari akan ditanya dan diminta untuk berbicara (pada hari kiamat)

(HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

  1. Berdzikir dengan suara keras, karena bertentangan dengan dalil-dalil al-Qurโ€™an yang menyuruh kita untuk berdzikir dengan suara pelan. Firman Allah dalam Qs. Al Aโ€™raaf Ayat 55;
ุงุฏู’ุนููˆุงู’ ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุถูŽุฑู‘ูุนุงู‹ ูˆูŽุฎููู’ูŠูŽุฉู‹ ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูุญูุจู‘ู ุงู„ู’ู…ูุนู’ุชูŽุฏููŠ

โ€œBerdoโ€™alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.โ€ [Qs. Al-Aโ€™raaf 55]

Dan Qs. Al Aโ€™raaf Ayat 205

ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑ ุฑู‘ูŽุจู‘ูŽูƒูŽ ูููŠ ู†ูŽูู’ุณููƒูŽ ุชูŽุถูŽุฑู‘ูุนุงู‹ ูˆูŽุฎููŠููŽุฉู‹ ูˆูŽุฏููˆู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู‡ู’ุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู„ู ุจูุงู„ู’ุบูุฏููˆู‘ู ูˆูŽุงู„ุขุตูŽุงู„ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽูƒูู† ู…ู‘ูู†ูŽ ุงู„ู’ุบูŽุงููู„ููŠ

โ€œDan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.โ€ [Qs. Al-Aโ€™raaf 205]

Nabi melarang berdzikir dengan suara keras sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Imam Muslim dan lain-lain. Imam Syafiโ€™i menganjurkan agar imam atau makmum tidak mengeraskan bacaan dzikir.

  1. Bersalam-salaman/berjabatan tangan antar jamaah sesudah salam, sebelum dzikir. Tidak ada contoh dari Nabi dan para sahabatnya yang bersalam-salaman sesudah salam dalam shalat. Bersalaman yang dicontohkan adalah pada saat awal bertemu dan saat akan berpisah. Selain itu kebiasaan bersalam-salaman sesudah salam akan mengganggu kekhusuโ€™an dzikir yang disyariโ€™atkan untuk dilaksanakan tanpa ada jeda waktu sesudah salam. Apalagi dzikir sesudah sholat fardhu memiliki keutamaan yang tinggi.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran yang terbaik dari ajaran Islam yang hanif ini. Wallohu aโ€™lam bis shawab

Di Salin dari Buku Dzikir Pagi dan Petang

Ust. Yazid bin Abdul Qodir Jawas

Artikel Terkait

Baca Juga

Bagikan:

Link Postingan: https://www.tirinfo.com/dzikir-setelah-sholat-fardhu-sesuai-sunnah/