Salin dan Bagikan
Deposito vs Reksa Dana Pasar Uang: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Deposito vs Reksa Dana Pasar Uang: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Pendahuluan

Deposito dan Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) adalah dua instrumen investasi low-risk yang sering dibandingkan. Keduanya cocok untuk tujuan jangka pendek dan menyimpan dana darurat, tapi ada perbedaan penting yang perlu dipahami.

Apa Itu Deposito?

Deposito adalah produk simpanan bank dengan jangka waktu tertentu (tenor) dan suku bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa.

Karakteristik:

  • Tenor tetap (1, 3, 6, 12 bulan, dll)
  • Bunga tetap selama tenor
  • Dijamin LPS (sampai Rp 2 miliar)
  • Penalty jika dicairkan sebelum jatuh tempo

Apa Itu Reksa Dana Pasar Uang?

Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) adalah reksa dana yang 100% diinvestasikan di instrumen pasar uang seperti deposito, SBI, dan surat utang jangka pendek.

Karakteristik:

  • Tidak ada tenor (bisa dicairkan kapan saja)
  • Return fluktuatif (tapi stabil)
  • Dikelola manajer investasi
  • Tidak dijamin LPS

Perbandingan Lengkap

1. Return/Imbal Hasil

Deposito:

Bunga rata-rata: 3-5% per tahun
Setelah pajak (20%): 2.4-4% per tahun

Contoh:
Deposito: Rp 100 juta
Bunga 5%: Rp 5 juta/tahun
Pajak 20%: -Rp 1 juta
Return bersih: Rp 4 juta (4%)

RDPU:

Return rata-rata: 4-6% per tahun
Pajak: TIDAK ADA (reksa dana bebas pajak)

Contoh:
RDPU: Rp 100 juta
Return 5%: Rp 5 juta/tahun
Pajak: Rp 0
Return bersih: Rp 5 juta (5%)

Winner: RDPU (bebas pajak memberikan keunggulan 1%+ return bersih)

2. Likuiditas

Deposito:

  • Terikat tenor
  • Pencairan sebelum jatuh tempo = penalty (bunga hangus/dipotong)
  • ARO (Automatic Roll Over) perpanjang otomatis

RDPU:

  • Bisa dicairkan kapan saja
  • Tidak ada penalty
  • T+1 sampai T+3 dana masuk rekening
  • Fleksibilitas tinggi

Winner: RDPU (likuiditas jauh lebih baik)

3. Minimum Investasi

Deposito:

  • Minimum Rp 1 juta - Rp 10 juta (tergantung bank)
  • Beberapa bank: Rp 500 ribu

RDPU:

  • Bisa mulai dari Rp 10.000 - Rp 100.000
  • Sangat accessible

Winner: RDPU (minimum jauh lebih rendah)

4. Keamanan/Jaminan

Deposito:

  • Dijamin LPS sampai Rp 2 miliar per bank
  • Jika bank bangkrut, uang dijamin kembali

RDPU:

  • Tidak dijamin LPS
  • Aset dipisah dari manajer investasi (segregated)
  • Diawasi OJK
  • Risiko default sangat rendah (diversifikasi)

Winner: Deposito (jaminan LPS lebih pasti)

5. Kemudahan

Deposito:

  • Buka via bank (offline/online)
  • Perlu datang ke bank untuk beberapa keperluan
  • ARO untuk kemudahan perpanjangan

RDPU:

  • Beli via aplikasi (Bibit, Bareksa, dll)
  • 100% online
  • Bisa auto-invest

Winner: RDPU (lebih praktis dan mudah)

6. Transparansi

Deposito:

  • Bunga jelas di awal
  • Tidak ada hidden fee

RDPU:

  • Return berfluktuasi (meski kecil)
  • Ada expense ratio (sudah dipotong dari NAB)
  • Fund fact sheet tersedia

Winner: Draw (keduanya cukup transparan)

Tabel Perbandingan

AspekDepositoRDPU
Return3-5% (bruto)4-6%
Pajak20%0%
Return Bersih2.4-4%4-6%
LikuiditasTerikat tenorBebas
MinimumRp 1-10 jutaRp 10-100 ribu
JaminanLPS 2MTidak
KemudahanBankApp online
RisikoSangat rendahSangat rendah

Kapan Pilih Deposito?

1. Dana Sangat Besar (> Rp 2 Miliar)

Jika dana > Rp 2 miliar dan ingin jaminan, bisa spread ke beberapa bank.

2. Butuh Kepastian Absolut

LPS memberikan jaminan yang tidak dimiliki reksa dana.

3. Tidak Mau Fluktuasi Sama Sekali

Meski kecil, NAB RDPU bisa berfluktuasi.

4. Nasabah Prioritas

Bank sering memberikan special rate untuk nasabah prioritas (bisa lebih tinggi dari RDPU).

Kapan Pilih RDPU?

1. Dana Darurat

  • Butuh likuiditas tinggi
  • Bisa dicairkan kapan saja
  • Tidak ada penalty

2. Parking Fund

  • Menampung dana sementara
  • Sebelum diinvestasikan ke instrumen lain
  • Fleksibel

3. Modal Kecil

  • Bisa mulai dari Rp 10 ribu
  • Cocok untuk pemula

4. Optimasi Return

  • Return bersih lebih tinggi (bebas pajak)
  • Efisien untuk dana idle

5. Praktis

  • 100% online
  • Auto-invest tersedia
  • Tidak perlu ke bank

Strategi Kombinasi

Split untuk Keamanan dan Return

Contoh dana Rp 100 juta:

Deposito (jaminan LPS): Rp 50 juta → Rp 2 juta/tahun (4% net)
RDPU (likuid, bebas pajak): Rp 50 juta → Rp 2.5 juta/tahun (5%)

Total return: Rp 4.5 juta (4.5% average)

Dana Darurat Split

Tabungan (sangat likuid): 1x pengeluaran bulanan
RDPU (likuid): 2-3x pengeluaran bulanan
Deposito (jaminan): 3-6x pengeluaran bulanan

Rekomendasi Produk

RDPU Populer

  1. Sucorinvest Money Market Fund
  2. Bahana Dana Likuid
  3. Mandiri Investa Pasar Uang
  4. BNP Paribas Rupiah Plus

Cara memilih:

  • Cek track record return
  • Perhatikan expense ratio
  • Minimum investasi
  • Kemudahan redemption

Deposito dengan Rate Kompetitif

  1. Bank digital (seabank, blu, neo)
  2. Bank BUKU 2-3 (rate lebih tinggi dari bank besar)
  3. Negosiasi rate untuk dana besar

Risiko yang Perlu Dipahami

Risiko Deposito

  1. Opportunity cost - Terkunci di tenor rendah saat rate naik
  2. Inflasi - Return mungkin tidak beat inflasi
  3. Pajak - Return berkurang 20%

Risiko RDPU

  1. Tidak ada jaminan LPS - Meski sangat aman
  2. Fluktuasi NAB - Bisa turun (sangat jarang)
  3. Default underlying - Jika aset yang diinvestasikan default

Kesimpulan

RDPU umumnya lebih menguntungkan dibanding deposito untuk investor retail karena:

  • Return bersih lebih tinggi (bebas pajak)
  • Likuiditas jauh lebih baik
  • Minimum investasi rendah
  • Lebih praktis

Deposito tetap relevan untuk:

  • Dana sangat besar yang butuh jaminan LPS
  • Investor yang tidak mau ada fluktuasi sama sekali
  • Nasabah prioritas dengan special rate

Rekomendasi:

  • Dana darurat → RDPU (prioritaskan likuiditas)
  • Parking fund → RDPU
  • Dana besar butuh jaminan → Deposito
  • Kombinasi keduanya → Optimal

Yang terpenting adalah memahami kebutuhan dan karakteristik masing-masing instrumen, lalu pilih yang paling sesuai dengan situasi Anda.

Link Postingan : https://www.tirinfo.com/deposito-vs-reksa-dana-pasar-uang-mana-yang-lebih-menguntungkan/

Hendra WIjaya
Tirinfo
4 minutes.
8 December 2025