Salin dan Bagikan
Emas Digital vs Emas Fisik: Mana yang Lebih Baik untuk Investasi?

Emas Digital vs Emas Fisik: Mana yang Lebih Baik untuk Investasi?

Pendahuluan

Emas adalah salah satu instrumen investasi paling populer di Indonesia, terutama sebagai safe haven dan hedging terhadap inflasi. Sekarang ada dua pilihan utama: emas fisik (batangan, perhiasan) dan emas digital (melalui aplikasi).

Artikel ini membahas perbandingan lengkap keduanya untuk membantu Anda memilih yang paling sesuai.

Apa Itu Emas Fisik?

Emas fisik adalah emas dalam bentuk nyata yang bisa dipegang dan disimpan secara fisik.

Jenis emas fisik:

  1. Emas batangan (logam mulia) - Bentuk investasi terbaik
  2. Emas koin - Seperti Dinar emas
  3. Perhiasan emas - Fungsi ganda (investasi + fashion)

Tempat beli:

  • Toko emas resmi (Antam, UBS, dll)
  • Pegadaian
  • Toko perhiasan

Apa Itu Emas Digital?

Emas digital adalah kepemilikan emas yang dicatat secara digital, tanpa perlu memegang fisik emasnya.

Cara kerja:

  • Beli emas via aplikasi
  • Emas fisik disimpan di brankas provider
  • Kepemilikan tercatat digital
  • Bisa tarik fisik atau jual digital

Platform emas digital populer:

  1. Pluang - Emas digital 24 karat
  2. Tokopedia Emas - Partner dengan Pegadaian
  3. Shopee - Emas bersertifikat
  4. Bareksa - Tabungan emas
  5. Pegadaian Digital - Tabungan emas digital

Perbandingan Emas Digital vs Emas Fisik

1. Minimum Investasi

Emas Fisik:

Minimum: 0.5 gram - 1 gram
Harga: Rp 500.000 - Rp 1.000.000

Contoh harga (asumsi Rp 1.050.000/gram):
- 1 gram: Rp 1.050.000
- 5 gram: Rp 5.250.000
- 10 gram: Rp 10.500.000

Emas Digital:

Minimum: Rp 5.000 - Rp 10.000

Contoh:
- Rp 10.000 = ~0.01 gram emas
- Rp 100.000 = ~0.1 gram emas
- Rp 1.000.000 = ~1 gram emas

Winner: Emas Digital (minimum jauh lebih rendah)

2. Likuiditas

Emas Fisik:

  • Perlu datang ke toko untuk jual
  • Proses verifikasi keaslian
  • Waktu: 1-2 hari
  • Spread harga jual-beli lebih lebar

Emas Digital:

  • Jual via aplikasi 24/7
  • Dana masuk T+1 atau instant
  • Proses cepat dan mudah
  • Spread lebih kecil

Winner: Emas Digital (likuiditas lebih tinggi)

3. Biaya

Emas Fisik:

Biaya pembelian:
- Spread (selisih harga jual-beli): 3-5%
- Sertifikat (jika belum termasuk)

Biaya kepemilikan:
- Penyimpanan: Safe deposit box Rp 200-500rb/tahun
- Asuransi (opsional)

Biaya penjualan:
- Spread: 3-5%
- Potongan jika kondisi tidak sempurna

Emas Digital:

Biaya pembelian:
- Spread: 1-2%
- Fee platform: 0-0.5%

Biaya kepemilikan:
- Biasanya GRATIS (sudah termasuk)
- Storage dijamin platform

Biaya penjualan:
- Spread: 1-2%
- Fee platform: 0-0.5%

Biaya tarik fisik (jika mau):
- Ongkir + asuransi
- Fee cetak/konversi

Winner: Emas Digital (biaya lebih rendah)

4. Keamanan

Emas Fisik:

Risiko:
- Pencurian
- Kehilangan
- Kerusakan
- Emas palsu (jika tidak hati-hati)

Mitigasi:
- Safe deposit box bank
- Brankas rumah berkualitas
- Asuransi
- Beli di tempat terpercaya

Emas Digital:

Risiko:
- Platform bangkrut/fraud
- Hack akun
- Emas tidak ada (ponzi scheme)

Mitigasi:
- Pilih platform teregulasi (Bappebti)
- Platform dengan track record
- 2FA dan keamanan akun
- Verifikasi penyimpanan emas

Winner: Draw (risiko berbeda, mitigasi berbeda)

5. Kepemilikan

Emas Fisik:

  • Kepemilikan langsung dan nyata
  • Bisa dilihat dan dipegang
  • Tidak tergantung pihak ketiga
  • Privacy lebih tinggi

Emas Digital:

  • Kepemilikan tidak langsung
  • Dicatat di sistem platform
  • Bergantung pada platform
  • Tercatat dan traceable

Winner: Emas Fisik (kepemilikan lebih tangible)

6. Praktis dan Kemudahan

Emas Fisik:

  • Perlu datang ke toko
  • Proses lebih lama
  • Penyimpanan sendiri
  • Transportasi butuh kehati-hatian

Emas Digital:

  • Beli/jual 24/7 via aplikasi
  • Instant dan mudah
  • Tidak perlu simpan sendiri
  • Bisa dari mana saja

Winner: Emas Digital (jauh lebih praktis)

Tabel Perbandingan

AspekEmas FisikEmas Digital
MinimumRp 500rb-1jtRp 5.000
LikuiditasRendahTinggi
Spread3-5%1-2%
Storage costAdaBiasanya gratis
KepemilikanLangsungTidak langsung
KeamananFisikDigital
KemudahanRendahTinggi
VerifikasiPerluOtomatis

Kapan Pilih Emas Fisik?

1. Investasi Jangka Sangat Panjang

Untuk warisan atau simpanan 10+ tahun, emas fisik lebih tangible.

2. Nilai Besar

Untuk investasi emas dalam jumlah besar (> Rp 100 juta), emas fisik memberikan kepastian lebih.

3. Tidak Percaya Platform Digital

Jika khawatir dengan risiko platform/digital.

4. Privacy

Emas fisik lebih private, tidak tercatat di sistem manapun.

5. Sebagai Perhiasan

Emas perhiasan memiliki fungsi ganda (investasi + fashion).

Kapan Pilih Emas Digital?

1. Modal Kecil

Mulai investasi emas dengan Rp 10.000 saja.

2. Investasi Rutin (DCA)

Nabung emas rutin mingguan/bulanan lebih mudah via digital.

3. Likuiditas Tinggi

Perlu akses cepat ke dana kapan saja.

4. Tidak Mau Repot Simpan

Tidak perlu khawatir penyimpanan dan keamanan fisik.

5. Pemula

Lebih mudah memulai dan belajar investasi emas.

Strategi Optimal: Kombinasi Keduanya

Split Investment

Dana investasi emas: Rp 50 juta

Emas digital (likuid): Rp 20 juta (40%)
- Untuk kebutuhan darurat
- DCA rutin

Emas fisik (jangka panjang): Rp 30 juta (60%)
- Simpan di safe deposit box
- Buy and hold 10+ tahun

DCA Digital, Konversi ke Fisik

Strategi:
1. DCA Rp 500.000/bulan ke emas digital
2. Setelah terkumpul 10 gram, tarik fisik
3. Simpan emas batangan di tempat aman
4. Repeat

Keuntungan:
- Harga rata-rata lebih baik (DCA effect)
- Akhirnya tetap punya emas fisik
- Fleksibilitas tinggi

Tips Investasi Emas

Untuk Emas Fisik

  1. Beli di tempat resmi - Antam, Pegadaian, UBS
  2. Pastikan sertifikat asli - Cek keaslian sertifikat
  3. Simpan dengan aman - Safe deposit box rekomendasi
  4. Beli dalam kondisi sealed - Jangan buka segel
  5. Hindari perhiasan untuk investasi - Ongkos pembuatan tinggi

Untuk Emas Digital

  1. Pilih platform teregulasi - Cek izin Bappebti/OJK
  2. Baca terms & conditions - Pahami cara kerja platform
  3. Verifikasi penyimpanan - Pastikan emas benar-benar ada
  4. Aktifkan 2FA - Keamanan akun penting
  5. Diversifikasi platform - Jangan taruh semua di satu platform

Platform Emas Digital Terpercaya

1. Pluang

  • Teregulasi Bappebti
  • Emas 24 karat
  • Bisa tarik fisik
  • Minimum Rp 10.000

2. Pegadaian Digital

  • BUMN, sangat terpercaya
  • Tabungan emas teregulasi
  • Bisa gadai emas digital
  • Cabang di mana-mana

3. Tokopedia Emas

  • Partner dengan Pegadaian
  • Terintegrasi dengan Tokopedia
  • Cashback dan promo
  • Minimum sangat rendah

4. Bareksa

  • Multi-produk (reksa dana + emas)
  • Teregulasi
  • Bisa tarik fisik
  • Track record baik

Risiko Investasi Emas

Risiko Umum

  1. Harga emas bisa turun - Tidak selalu naik
  2. Tidak menghasilkan income - Tidak ada dividen/bunga
  3. Opportunity cost - Dana terkunci di emas

Risiko Spesifik Emas Fisik

  1. Pencurian/kehilangan
  2. Emas palsu
  3. Kondisi emas rusak (nilai turun)
  4. Spread tinggi

Risiko Spesifik Emas Digital

  1. Platform fraud/bangkrut
  2. Hack akun
  3. Regulasi berubah
  4. Dependensi pada teknologi

Kesimpulan

Baik emas fisik maupun emas digital memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pilih Emas Digital jika:

  • Modal kecil
  • Butuh likuiditas tinggi
  • Ingin kemudahan transaksi
  • Investor pemula

Pilih Emas Fisik jika:

  • Investasi jangka sangat panjang
  • Nilai besar
  • Ingin kepemilikan tangible
  • Privacy penting

Rekomendasi optimal:

  • Kombinasikan keduanya
  • Emas digital untuk likuiditas dan DCA
  • Emas fisik untuk jangka panjang dan kepastian

Yang terpenting adalah memilih sesuai kebutuhan, tujuan investasi, dan risk profile Anda. Jangan lupa bahwa emas sebaiknya menjadi bagian dari portfolio yang terdiversifikasi, bukan satu-satunya instrumen investasi.

Link Postingan : https://www.tirinfo.com/emas-digital-vs-emas-fisik-mana-yang-lebih-baik-untuk-investasi/

Hendra WIjaya
Tirinfo
5 minutes.
8 December 2025