Salin dan Bagikan
Nabung Saham: Panduan Lengkap Cara Memulai untuk Pemula

Nabung Saham: Panduan Lengkap Cara Memulai untuk Pemula

Pendahuluan

Nabung saham adalah kampanye dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mendorong masyarakat berinvestasi saham secara rutin. Dengan modal mulai dari Rp 100.000, siapa pun bisa memulai. Artikel ini akan memandu Anda dari nol hingga siap nabung saham secara konsisten.

Apa Itu Nabung Saham?

Nabung saham adalah kegiatan membeli saham secara rutin dan berkala (mingguan atau bulanan) dengan jumlah tetap, tanpa peduli harga naik atau turun.

Konsep Dollar Cost Averaging (DCA)

Nabung saham menggunakan prinsip DCA:

BulanInvestasiHarga/LotLot Dibeli
1Rp 500.000Rp 50010 lot
2Rp 500.000Rp 6008.3 lot
3Rp 500.000Rp 40012.5 lot
4Rp 500.000Rp 5509 lot
TotalRp 2.000.000Avg Rp 50639.8 lot

Keuntungan DCA:

  • Rata-rata harga beli lebih rendah
  • Mengurangi risiko timing market
  • Disiplin dan konsisten

Mengapa Harus Nabung Saham?

1. Return Lebih Tinggi

Perbandingan 10 tahun:

  • Deposito: 5% per tahun
  • Obligasi: 7% per tahun
  • Saham (IHSG): 10-12% per tahun

2. Melawan Inflasi

Inflasi Indonesia rata-rata 3-5%/tahun. Deposito hampir tidak mengalahkan inflasi.

3. Modal Kecil

Minimum investasi hanya 1 lot (100 lembar). Banyak saham bagus di bawah Rp 500.000/lot.

4. Likuid

Saham dapat dijual kapan saja saat bursa buka.

5. Potensi Passive Income

Dividen dari perusahaan blue chip bisa jadi income rutin.

Langkah Memulai Nabung Saham

Langkah 1: Siapkan Dana Darurat

Sebelum investasi, pastikan:

  • Dana darurat 3-6 bulan pengeluaran
  • Tidak punya utang konsumtif tinggi
  • Ada asuransi kesehatan

Langkah 2: Buka Rekening Saham

Pilih sekuritas yang tepat:

SekuritasMin. DepositFee BeliFee JualApp Quality
AjaibRp 100.0000.15%0.25%Sangat Baik
StockbitRp 100.0000.15%0.25%Sangat Baik
IPOTRp 100.0000.19%0.29%Baik
MiraeRp 100.0000.15%0.25%Baik

Dokumen yang diperlukan:

  • KTP
  • NPWP (opsional)
  • Rekening bank
  • Selfie dengan KTP

Proses pembukaan: 1-3 hari kerja

Langkah 3: Top-up Dana

Transfer ke RDN (Rekening Dana Nasabah) melalui:

  • Transfer bank
  • Virtual account
  • E-wallet (beberapa sekuritas)

Langkah 4: Pilih Saham

Untuk pemula, mulai dengan:

Saham Blue Chip (LQ45):

  • BBCA - Bank Central Asia
  • BBRI - Bank Rakyat Indonesia
  • TLKM - Telkom Indonesia
  • UNVR - Unilever Indonesia
  • ASII - Astra International

Kriteria saham untuk nabung:

  • Fundamental kuat
  • Market cap besar
  • Track record dividen
  • Volatilitas terkendali

Langkah 5: Tentukan Jadwal dan Nominal

Contoh strategi:

GajiAlokasi InvestasiFrekuensi
< 5 juta10% (500rb)Bulanan
5-10 juta20% (1-2 juta)Bulanan
> 10 juta30%+Mingguan/Bulanan

Tips: Set auto-reminder atau auto-debit

Langkah 6: Beli Secara Konsisten

Beli di tanggal yang sama setiap bulan, misalnya:

  • Tanggal gajian + 1
  • Tanggal 1 setiap bulan
  • Setiap Senin pertama

Strategi Nabung Saham

1. Single Stock DCA

Fokus pada 1-3 saham berkualitas.

Pro: Simple, mudah tracking
Kontra: Kurang diversifikasi

Cocok untuk: Pemula dengan modal < Rp 1 juta/bulan

2. Multi-Stock DCA

Nabung beberapa saham berbeda secara bergilir.

Contoh:

  • Bulan 1: BBCA
  • Bulan 2: BBRI
  • Bulan 3: TLKM
  • Bulan 4: Repeat

Pro: Diversifikasi
Kontra: Lebih kompleks

3. Index Investing

Beli ETF yang mengikuti indeks.

Pilihan ETF Indonesia:

  • R-LQ45X - Mengikuti LQ45
  • XPLQ - LQ45 dari Panin
  • XSID - Small-Mid Cap

Pro: Auto-diversifikasi, fee rendah
Kontra: Tidak bisa pilih saham spesifik

4. Value Averaging

Sesuaikan jumlah beli berdasarkan performa portfolio.

Target kenaikan: Rp 500.000/bulan
Jika portfolio naik Rp 300.000, beli Rp 200.000
Jika portfolio turun Rp 200.000, beli Rp 700.000

Pro: Beli lebih banyak saat harga turun
Kontra: Perlu modal lebih fleksibel

Memilih Saham untuk Nabung

Analisis Fundamental Sederhana

1. Price to Earnings (P/E) Ratio

P/E = Harga Saham / Earnings per Share
  • P/E < 15: Relatif murah
  • P/E 15-25: Wajar
  • P/E > 25: Relatif mahal

2. Price to Book Value (PBV)

PBV = Harga Saham / Book Value per Share
  • PBV < 1: Di bawah nilai aset
  • PBV 1-3: Wajar
  • PBV > 3: Premium

3. Return on Equity (ROE)

ROE = Net Income / Shareholders' Equity
  • ROE > 15%: Sangat baik
  • ROE 10-15%: Baik
  • ROE < 10%: Perlu evaluasi

4. Dividend Yield

Yield = Dividen per Saham / Harga Saham × 100%
  • Yield > 5%: Tinggi
  • Yield 3-5%: Moderate
  • Yield < 3%: Rendah

Screening Saham untuk Nabung

Kriteria ideal:

  • ROE > 15%
  • DER < 1 (untuk non-bank)
  • Profit growth positif 5 tahun
  • Dividend payout ratio 30-60%
  • P/E di bawah industri

Kesalahan Umum Nabung Saham

1. Tidak Konsisten

Masalah: Stop nabung saat harga turun
Solusi: Justru itu waktu terbaik untuk beli lebih banyak

2. Terlalu Banyak Saham

Masalah: Portfolio terlalu kompleks
Solusi: Maksimal 5-10 saham untuk retail investor

3. Mengabaikan Fundamental

Masalah: Beli karena tips atau rumor
Solusi: Selalu analisis fundamental dasar

4. Panic Selling

Masalah: Jual rugi saat market crash
Solusi: Ingat tujuan jangka panjang

5. Tidak Review Portfolio

Masalah: Tidak evaluasi performa
Solusi: Review quarterly, rebalance tahunan

Simulasi Nabung Saham

Skenario: Nabung BBCA 5 Tahun

Asumsi:

  • Nabung Rp 500.000/bulan
  • Return rata-rata 15%/tahun
  • Dividen reinvest
TahunTotal NabungNilai Portfolio
1Rp 6.000.000Rp 6.450.000
2Rp 12.000.000Rp 14.018.000
3Rp 18.000.000Rp 23.070.000
4Rp 24.000.000Rp 34.030.000
5Rp 30.000.000Rp 47.382.000

Hasil: Dari modal Rp 30 juta, berkembang jadi Rp 47+ juta!

Skenario: Market Crash Year 3

Jika market crash 40% di tahun 3:

TahunNilai SebelumNilai Setelah Crash
3Rp 23.070.000Rp 13.842.000
4 (recovery)-Rp 28.580.000
5-Rp 45.896.000

Lesson: Tetap nabung saat crash, hasilnya tetap bagus jangka panjang!

Tools untuk Nabung Saham

1. Aplikasi Sekuritas

  • Stockbit - Social trading, research tools
  • Ajaib - User-friendly, educational
  • IPOT - Comprehensive features

2. Screener Saham

  • Stockbit Screener - Filter saham berdasarkan kriteria
  • RTI Business - Data fundamental lengkap
  • IDX - Data resmi bursa

3. Portfolio Tracker

  • Stockbit - Auto-sync portfolio
  • Google Sheets - Customizable
  • Excel - Offline tracking

Pajak dan Biaya

Biaya Transaksi

  • Fee Beli: 0.15-0.25%
  • Fee Jual: 0.25-0.35% (termasuk pajak 0.1%)
  • Minimum fee: Varies per sekuritas

Pajak Dividen

  • 10% dipotong langsung (final)
  • Tidak perlu lapor terpisah

Pajak Capital Gain

  • 0.1% dari nilai jual (sudah termasuk di fee jual)
  • Final tax, tidak perlu lapor terpisah

Tips Sukses Nabung Saham

  1. Mulai sekarang - Time in market beats timing the market
  2. Konsisten - Disiplin lebih penting dari jumlah
  3. Diversifikasi - Jangan taruh semua di satu saham
  4. Edukasi - Terus belajar tentang investasi
  5. Sabar - Compound effect butuh waktu
  6. Reinvest dividen - Percepat pertumbuhan
  7. Review berkala - Evaluasi dan adjust strategy

Kesimpulan

Nabung saham adalah cara terbaik memulai investasi karena:

  1. Modal kecil - Mulai dari Rp 100.000
  2. Simple - Beli rutin tanpa timing market
  3. Powerful - Dollar cost averaging mengurangi risiko
  4. Long-term growth - Potensi return lebih tinggi dari deposito

Mulai sekarang dengan langkah sederhana: buka rekening saham, pilih 1-3 saham blue chip, dan nabung secara konsisten setiap bulan. Dalam 5-10 tahun, Anda akan melihat kekuatan compound growth!

Link Postingan : https://www.tirinfo.com/nabung-saham-panduan-lengkap-cara-memulai-untuk-pemula/

Hendra WIjaya
Tirinfo
5 minutes.
8 December 2025