Salin dan Bagikan
Obligasi: Panduan Investasi Pendapatan Tetap untuk Pemula

Obligasi: Panduan Investasi Pendapatan Tetap untuk Pemula

Pendahuluan

Obligasi adalah instrumen investasi pendapatan tetap yang sering diabaikan oleh investor pemula. Padahal, obligasi menawarkan stabilitas dan passive income yang predictable. Artikel ini akan membahas segala hal tentang investasi obligasi di Indonesia.

Apa Itu Obligasi?

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk meminjam uang dari investor. Sebagai imbalan, penerbit obligasi membayar bunga (kupon) secara berkala dan mengembalikan pokok saat jatuh tempo.

Cara Kerja Obligasi

1. Penerbit menerbitkan obligasi (butuh dana)
2. Investor membeli obligasi (meminjamkan uang)
3. Penerbit membayar kupon secara berkala
4. Saat jatuh tempo, pokok dikembalikan

Contoh:

  • Nominal: Rp 10.000.000
  • Kupon: 7% per tahun
  • Tenor: 5 tahun

Anda menerima:

  • Kupon tahunan: Rp 700.000 (atau Rp 350.000 per 6 bulan)
  • Saat jatuh tempo: Rp 10.000.000 (pokok)

Istilah Penting Obligasi

IstilahDefinisi
Face ValueNilai nominal obligasi
KuponBunga yang dibayarkan
TenorJangka waktu obligasi
MaturityTanggal jatuh tempo
YieldReturn efektif
RatingPeringkat kredit

Jenis-jenis Obligasi

Berdasarkan Penerbit

1. Obligasi Pemerintah (SBN)

Surat Berharga Negara (SBN):

  • ORI - Obligasi Ritel Indonesia
  • SR - Sukuk Ritel
  • SBR - Savings Bond Ritel
  • ST - Sukuk Tabungan

Karakteristik:

  • Dijamin pemerintah (risk-free)
  • Minimum Rp 1 juta
  • Kupon kompetitif
  • Tenor 2-5 tahun

2. Obligasi Korporasi

Diterbitkan oleh perusahaan untuk pendanaan.

Karakteristik:

  • Yield lebih tinggi dari pemerintah
  • Risiko lebih tinggi
  • Rating bervariasi (AAA hingga D)
  • Minimum lebih besar

Contoh penerbit di Indonesia:

  • Bank BUMN
  • PLN
  • Telkom
  • Perusahaan properti

3. Obligasi Daerah

Diterbitkan pemerintah daerah untuk infrastruktur.

Berdasarkan Kupon

1. Fixed Rate Bond

Kupon tetap sepanjang tenor.

Pro: Predictable income
Kontra: Rentan terhadap kenaikan suku bunga

2. Floating Rate Bond

Kupon mengikuti benchmark (BI Rate, dll.)

Pro: Proteksi dari kenaikan suku bunga
Kontra: Income tidak predictable

3. Zero Coupon Bond

Tidak ada pembayaran kupon, dijual diskon.

Contoh:

  • Harga beli: Rp 8.000.000
  • Nilai jatuh tempo: Rp 10.000.000
  • Keuntungan: Rp 2.000.000

Berdasarkan Prinsip

1. Obligasi Konvensional

Menggunakan sistem bunga tradisional.

2. Sukuk (Obligasi Syariah)

Berbasis aset, bagi hasil, sesuai prinsip Islam.

Jenis sukuk:

  • Sukuk Negara Ritel (SR)
  • Sukuk Tabungan (ST)
  • Sukuk korporasi

Cara Membeli Obligasi di Indonesia

1. SBN Ritel (Pemerintah)

Platform resmi:

  • Bank-bank mitra (BCA, Mandiri, BRI, dll.)
  • Sekuritas online
  • Fintech (Bareksa, Bibit, Tanamduit)

Proses:

  1. Daftar sebagai investor di platform mitra
  2. Tunggu masa penawaran SBN
  3. Submit order dengan nominal
  4. Bayar sesuai nominal
  5. Terima konfirmasi kepemilikan

Jadwal penawaran:

  • ORI: Biasanya 2-3x per tahun
  • SR: 2x per tahun
  • SBR/ST: Beberapa kali per tahun

2. Obligasi Korporasi

Cara beli:

  1. Pasar Perdana - Saat penerbitan baru
  2. Pasar Sekunder - Jual-beli antar investor

Platform:

  • Sekuritas online
  • Bank custody
  • Platform fixed income (Bibit, Bareksa)

Minimum: Biasanya Rp 5-10 juta

3. Reksa Dana Obligasi

Alternatif jika modal terbatas:

  • Minimum Rp 10.000 - 100.000
  • Diversifikasi otomatis
  • Dikelola manajer investasi

Perhitungan Return Obligasi

1. Current Yield

Current Yield = (Kupon Tahunan / Harga Beli) × 100%

Contoh:

  • Kupon: Rp 70.000 per tahun
  • Harga beli: Rp 950.000

Current Yield = (70.000 / 950.000) × 100% = 7.37%

2. Yield to Maturity (YTM)

Total return jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo, termasuk capital gain/loss.

YTM lebih kompleks, mempertimbangkan:
- Kupon
- Selisih harga beli dengan face value
- Time to maturity

3. Holding Period Return

Return selama periode kepemilikan tertentu.

Hubungan Harga dan Yield

Prinsip dasar:

  • Harga obligasi NAIK → Yield TURUN
  • Harga obligasi TURUN → Yield NAIK

Faktor yang mempengaruhi:

1. Suku Bunga

  • BI Rate naik → Harga obligasi turun
  • BI Rate turun → Harga obligasi naik

2. Inflasi

Inflasi tinggi → Yield naik → Harga turun

3. Credit Rating

Rating turun → Risiko naik → Harga turun

4. Supply-Demand

Demand tinggi → Harga naik → Yield turun

Risiko Investasi Obligasi

1. Interest Rate Risk

Kenaikan suku bunga menurunkan harga obligasi.

Mitigasi:

  • Pilih tenor pendek jika expect suku bunga naik
  • Gunakan floating rate bonds
  • Hold until maturity

2. Credit Risk (Default Risk)

Risiko penerbit gagal bayar.

Mitigasi:

  • Pilih obligasi rating tinggi (AAA, AA)
  • Diversifikasi penerbit
  • Pilih obligasi pemerintah (no credit risk)

3. Inflation Risk

Inflasi menggerus purchasing power.

Mitigasi:

  • Pilih kupon di atas inflasi
  • Pertimbangkan inflation-linked bonds

4. Liquidity Risk

Sulit menjual di pasar sekunder.

Mitigasi:

  • Pilih obligasi yang aktif diperdagangkan
  • Siap hold until maturity
  • Gunakan reksa dana untuk likuiditas

5. Reinvestment Risk

Kupon yang diterima diinvestasikan ulang dengan yield lebih rendah.

Rating Obligasi

Lembaga Rating Indonesia

  • Pefindo - Pemeringkat Efek Indonesia
  • Fitch Indonesia
  • Moody’s

Skala Rating

RatingKategoriRisiko
AAAInvestment GradeSangat Rendah
AAInvestment GradeRendah
AInvestment GradeModerate
BBBInvestment GradeModerate
BBSpeculativeTinggi
BSpeculativeSangat Tinggi
CCC-CSpeculativeExtreme
DDefaultGagal Bayar

Rekomendasi: Minimal BBB untuk konservatif

Strategi Investasi Obligasi

1. Buy and Hold

Beli dan pegang sampai jatuh tempo.

Cocok untuk:

  • Income predictable
  • Tidak mau trading
  • Dana untuk tujuan spesifik

2. Laddering

Spread investasi di berbagai tenor.

Contoh:

  • 25% tenor 1 tahun
  • 25% tenor 3 tahun
  • 25% tenor 5 tahun
  • 25% tenor 10 tahun

Benefit:

  • Likuiditas bertahap
  • Hedge interest rate risk
  • Reinvestment flexibility

3. Barbell Strategy

Kombinasi tenor sangat pendek dan sangat panjang.

Contoh:

  • 50% tenor < 2 tahun (likuiditas)
  • 50% tenor > 10 tahun (yield tinggi)

4. Active Trading

Trading obligasi di pasar sekunder untuk capital gain.

Cocok untuk:

  • Investor sophisticated
  • Modal besar
  • Akses pasar sekunder aktif

Obligasi vs Instrumen Lain

AspekObligasiDepositoSahamReksa Dana
Return6-10%3-5%8-15%+Varies
RisikoRendah-MediumRendahTinggiVaries
LikuiditasMediumRendahTinggiTinggi
Minimum1-10 juta1-10 juta100rb10rb
IncomeRegularMaturityDividenVaries

Pajak Obligasi

1. Pajak Kupon

  • SBN Ritel: 10% final (dipotong langsung)
  • Obligasi Korporasi: 10% final

2. Pajak Capital Gain

  • Pasar Sekunder: 10% dari capital gain
  • Hold to Maturity: Tidak ada capital gain tax

Tips Investasi Obligasi untuk Pemula

1. Mulai dengan SBN Ritel

  • Risiko rendah (dijamin pemerintah)
  • Minimum terjangkau (Rp 1 juta)
  • Proses mudah via online
  • Kupon kompetitif

2. Perhatikan Timing

  • Beli saat suku bunga tinggi (lock in high yield)
  • Pertimbangkan outlook ekonomi

3. Match dengan Tujuan

  • Dana pensiun → Tenor panjang
  • Dana pendidikan → Match dengan waktu kebutuhan
  • Dana darurat → Jangan pakai obligasi

4. Diversifikasi

  • Jangan 100% di satu penerbit
  • Mix tenor pendek dan panjang
  • Kombinasi dengan instrumen lain

5. Pahami Risiko

  • Obligasi bukan bebas risiko
  • Interest rate sensitivity penting
  • Rating bisa berubah

Kesimpulan

Obligasi adalah instrumen penting untuk:

  1. Pendapatan tetap - Kupon regular dan predictable
  2. Diversifikasi - Korelasi rendah dengan saham
  3. Preservasi modal - Risiko lebih rendah dari saham
  4. Tujuan finansial - Match maturity dengan kebutuhan

Langkah memulai:

  1. Tentukan tujuan dan horizon investasi
  2. Pilih jenis obligasi (SBN untuk pemula)
  3. Daftar di platform mitra
  4. Beli saat masa penawaran
  5. Monitor dan reinvest kupon

Obligasi mungkin tidak se-exciting saham, tapi perannya dalam portfolio yang seimbang sangat penting untuk financial stability jangka panjang.

Link Postingan : https://www.tirinfo.com/obligasi-panduan-investasi-pendapatan-tetap-untuk-pemula/

Hendra WIjaya
Tirinfo
5 minutes.
8 December 2025