Persyaratan Hosting untuk Install WordPress: Panduan Lengkap

Persyaratan Hosting untuk WordPress: Panduan Lengkap

Mau install WordPress tapi bingung hosting apa yang cocok? Artikel ini akan menjelaskan semua persyaratan teknis yang dibutuhkan WordPress dan tips memilih hosting yang tepat sesuai kebutuhan Anda.

Server Requirements Minimum WordPress

Ini adalah spesifikasi minimum yang diwajibkan oleh WordPress:

Software Requirements

PHP:

• Minimum: PHP 7.4
• Recommended: PHP 8.0 atau lebih tinggi
• Extensions yang dibutuhkan:
  • json (biasanya sudah include)
  • mysqli atau mysqlnd
  • OpenSSL 1.0.1+
  • cURL
  • GD atau Imagick (untuk image processing)

Database:

• MySQL: Version 5.7 atau lebih tinggi
• MariaDB: Version 10.3 atau lebih tinggi
• Alternatif: PostgreSQL dengan plugin tambahan

Web Server:

• Apache 2.4+ dengan mod_rewrite enabled
• Nginx 1.18+
• LiteSpeed
• IIS (Windows Server)

HTTPS Support:

• SSL/TLS certificate (wajib untuk keamanan dan SEO)
• Let’s Encrypt gratis sudah cukup

Hardware Requirements Minimum

Disk Space:

• WordPress core: ~50MB
• Themes: 5-20MB per theme
• Plugins: 1-50MB per plugin
• Database: mulai dari 5MB, tumbuh seiring konten
• Minimum total: 1GB
• Recommended: 5GB+ (untuk growth)

RAM:

• Minimum: 256MB (cukup untuk blog kecil)
• Recommended: 512MB - 1GB
• Ideal: 2GB+ untuk website dengan traffic tinggi

Bandwidth:

• Blog kecil: 5-10GB/bulan
• Website menengah: 20-50GB/bulan
• High traffic: 100GB+/bulan
• Unlimited: lebih aman (tapi baca fair usage policy)

Recommended Specifications

Untuk performa optimal, ini spesifikasi yang direkomendasikan:

Untuk Blog Personal/Kecil

Traffic: 1.000 - 10.000 visitors/bulan

Specs:

• Hosting Type: Shared Hosting
• RAM: 512MB - 1GB
• Storage: 5-10GB SSD
• Bandwidth: 10-20GB/bulan
• PHP: 8.0+
• MySQL: 5.7+
• Price Range: Rp 30.000 - 100.000/bulan

Recommended Providers:

• Niagahoster (Indonesia)
• Hostinger
• Rumahweb (Indonesia)

Untuk Website Bisnis Menengah

Traffic: 10.000 - 100.000 visitors/bulan

Specs:

• Hosting Type: Cloud Hosting atau VPS
• RAM: 2-4GB
• Storage: 20-40GB SSD
• Bandwidth: 50-100GB atau unlimited
• PHP: 8.1+
• MySQL: 8.0+
• CPU: 2 cores
• Price Range: Rp 200.000 - 500.000/bulan

Recommended Providers:

• Cloudways
• DigitalOcean + Runcloud/ServerPilot
• Vultr

Untuk Website High Traffic

Traffic: 100.000+ visitors/bulan

Specs:

• Hosting Type: VPS, Dedicated, atau Managed WP Hosting
• RAM: 8GB+
• Storage: 80GB+ SSD (NVMe lebih bagus)
• Bandwidth: Unlimited atau dedicated
• PHP: Latest stable version
• MySQL: 8.0+
• CPU: 4+ cores
• Price Range: Rp 500.000 - 5.000.000+/bulan

Recommended Providers:

• Kinsta (managed WordPress)
• WP Engine (managed WordPress)
• AWS / Google Cloud (untuk yang advanced)
• Dedicated server dari provider lokal

Tipe-Tipe Web Hosting

1. Shared Hosting

Konsep:
Server dipakai bareng dengan banyak website lain (bisa 100-1000 website dalam 1 server).

Analogi:
Seperti kos-kosan. Satu rumah, banyak kamar, sharing fasilitas.

Kelebihan:
✅ Paling murah (Rp 30.000 - 100.000/bulan)
✅ Mudah dikelola (ada cPanel)
✅ Tidak perlu technical knowledge
✅ Support dari provider
✅ Cocok untuk pemula

Kekurangan:
❌ Performa terbatas
❌ Resource sharing (kalau tetangga ramai, Anda ikut lambat)
❌ Limited customization
❌ Tidak scalable untuk high traffic

Cocok untuk:

• Blog personal
• Website portfolio
• Small business website
• Traffic: < 10.000 visitors/bulan

Recommended: Niagahoster, Hostinger, Rumahweb

2. VPS (Virtual Private Server)

Konsep:
Satu server fisik dibagi jadi beberapa virtual server. Anda dapat satu virtual server dengan resource dedicated.

Analogi:
Seperti apartemen. Punya space sendiri dalam satu gedung.

Kelebihan:
✅ Resource dedicated (tidak terpengaruh tetangga)
✅ Lebih cepat dari shared hosting
✅ Bisa customize server settings
✅ Scalable (bisa upgrade RAM/storage)
✅ Root access (full control)

Kekurangan:
❌ Butuh technical knowledge (kalau unmanaged)
❌ Harus manage server sendiri (update, security, dll)
❌ Lebih mahal (Rp 100.000 - 1.000.000+/bulan)

Cocok untuk:

• Website bisnis menengah-besar
• Toko online dengan traffic sedang-tinggi
• Traffic: 10.000 - 500.000 visitors/bulan

Jenis VPS:

• Unmanaged: Anda urus sendiri (lebih murah)
• Managed: Provider yang urus (lebih mahal, lebih mudah)

Recommended: DigitalOcean, Vultr, Linode, Cloudways (managed)

3. Cloud Hosting

Konsep:
Website Anda di-host di network dari banyak server (cluster). Jika satu server down, otomatis switch ke server lain.

Analogi:
Seperti awan - tersebar di mana-mana, selalu available.

Kelebihan:
✅ High uptime (99.9%+)
✅ Sangat scalable
✅ Auto-scaling (resource naik-turun otomatis)
✅ Pay-as-you-go (bayar sesuai usage)
✅ Cepat dan reliable

Kekurangan:
❌ Harga bisa unpredictable (tergantung usage)
❌ Butuh technical knowledge
❌ Setup lebih kompleks

Cocok untuk:

• Website dengan traffic fluktuatif
• E-commerce
• SaaS applications
• Traffic: 50.000+ visitors/bulan

Recommended: Google Cloud, AWS, Cloudways, DigitalOcean

4. Dedicated Server

Konsep:
Satu server fisik full hanya untuk Anda.

Analogi:
Punya rumah sendiri, tidak sharing dengan siapapun.

Kelebihan:
✅ Performa maksimal
✅ Full control 100%
✅ Maximum security
✅ No resource sharing
✅ Bisa handle traffic sangat tinggi

Kekurangan:
❌ Sangat mahal (Rp 1.000.000 - 10.000.000+/bulan)
❌ Butuh sysadmin (atau bayar managed service)
❌ Overkill untuk website kecil-menengah

Cocok untuk:

• Enterprise website
• High traffic (1 juta+ visitors/bulan)
• Website dengan data sensitif
• Mission-critical applications

5. Managed WordPress Hosting

Konsep:
Hosting yang specifically optimized untuk WordPress. Provider yang urus semua technical stuff.

Analogi:
Hotel bintang 5 - semua diurus, Anda tinggal menikmati.

Kelebihan:
✅ Optimized untuk WordPress (sangat cepat)
✅ Auto-updates
✅ Auto-backups daily
✅ Built-in caching
✅ Expert WordPress support
✅ Enhanced security
✅ Staging environment

Kekurangan:
❌ Mahal (Rp 300.000 - 5.000.000+/bulan)
❌ Limited plugins (beberapa plugin tidak boleh)
❌ Hanya untuk WordPress (tidak bisa host app lain)

Cocok untuk:

• WordPress website yang serius
• E-commerce
• Business website
• Yang mau fokus konten, bukan technical stuff

Recommended: Kinsta, WP Engine, Flywheel, Pagely

PHP Version: Mengapa Penting?

Perbedaan PHP Version

PHP 7.4:

• Masih didukung WordPress (minimum requirement)
• Performa bagus
• Tapi akan deprecated 2024

PHP 8.0:

• Recommended!
• 10-20% lebih cepat dari 7.4
• Fitur baru dan improvement
• Supported by modern themes/plugins

PHP 8.1:

• Latest stable
• Performa terbaik
• Beberapa plugin mungkin belum compatible

PHP 8.2+:

• Bleeding edge
• Bisa ada compatibility issues
• Tunggu dulu kalau tidak ada kebutuhan spesial

Cara Check PHP Version

Di WordPress Dashboard:

• Tools → Site Health → Info → Server
• Lihat “PHP version”

Via cPanel:

• MultiPHP Manager
• Lihat current version

Via terminal (SSH):

php -v

Cara Upgrade PHP Version

Via cPanel:

1. Login cPanel
2. MultiPHP Manager
3. Pilih domain
4. Pilih PHP version yang diinginkan
5. Apply

Warning: Test dulu di staging sebelum upgrade di production!

MySQL vs MariaDB

Apa Perbedaannya?

MySQL:

• Database original untuk WordPress
• Owned by Oracle
• Stable dan reliable
• Default di banyak hosting

MariaDB:

• Fork dari MySQL (by original MySQL creator)
• Open source 100%
• Compatible dengan MySQL
• Sedikit lebih cepat
• Semakin populer

Untuk WordPress: Keduanya OK! Compatible 100%.

Recommended Version:

• MySQL 8.0+
• MariaDB 10.5+

Server Software: Apache vs Nginx

Apache

Kelebihan:
✅ Most common (kompatibilitas tinggi)
✅ .htaccess support (mudah config)
✅ Banyak module
✅ Easy to configure

Kekurangan:
❌ Lebih lambat dari Nginx untuk static files
❌ Memory usage lebih tinggi

Cocok untuk: Shared hosting, pemula

Nginx

Kelebihan:
✅ Sangat cepat untuk static files
✅ Lightweight (memory efficient)
✅ Handle concurrent connections lebih bagus
✅ Modern dan performant

Kekurangan:
❌ No .htaccess support
❌ Configuration lebih kompleks
❌ Learning curve steeper

Cocok untuk: VPS, cloud hosting, high traffic

LiteSpeed

Kelebihan:
✅ Fastest (fastest dari semua)
✅ Drop-in replacement untuk Apache
✅ .htaccess compatible
✅ Built-in caching (LiteSpeed Cache)

Kekurangan:
❌ Tidak semua hosting support
❌ Premium version berbayar

Cocok untuk: Premium hosting, high performance needed

SSL Certificate: Wajib!

Mengapa SSL Penting?

1. Security

• Enkripsi data antara browser dan server
• Protect login credentials
• Protect customer data

2. SEO

• Google prioritas HTTPS site
• Ranking factor

3. Trust

• Browser warning jika no HTTPS
• Hilangkan “Not Secure” label
• Professional appearance

4. Required untuk Fitur Tertentu

• HTTP/2 (lebih cepat)
• Service Workers
• PWA

Jenis SSL Certificate

1. Let’s Encrypt (Gratis)

• Free forever
• Auto-renew every 90 days
• Domain Validated (DV)
• Cukup untuk 95% website
• Recommended untuk pemula!

2. Comodo/Sectigo (Paid)

• Rp 100.000 - 500.000/tahun
• Organization Validated (OV)
• Lebih trusted untuk bisnis besar

3. Extended Validation (EV)

• Rp 1.000.000 - 5.000.000+/tahun
• Highest trust level
• Green bar di browser (dulu)
• Untuk enterprise/bank

Untuk website WordPress biasa: Let’s Encrypt sudah sangat cukup!

Cara Install SSL

Otomatis di cPanel:

1. cPanel → SSL/TLS Status
2. Run AutoSSL
3. Done! (5 menit)

Di WordPress:

1. Install plugin “Really Simple SSL”
2. Activate
3. Plugin otomatis configure
4. Check website dengan https://

Storage: HDD vs SSD vs NVMe

HDD (Hard Disk Drive)

• Speed: Slow (50-100 MB/s)
• Harga: Paling murah
• Cocok untuk: Storage besar dengan budget terbatas
• Untuk WordPress: Tidak recommended (lambat)

SSD (Solid State Drive)

• Speed: Fast (200-550 MB/s)
• Harga: Sedang
• Cocok untuk: Majority of websites
• Untuk WordPress: Recommended!
• Note: Sudah standard di hosting modern

NVMe (Non-Volatile Memory Express)

• Speed: Very fast (1000-3500 MB/s)
• Harga: Lebih mahal dari SSD
• Cocok untuk: High-performance websites
• Untuk WordPress: Excellent tapi optional

Recommendation: Minimal SSD, NVMe kalau budget ada.

Bandwidth & Traffic Limits

Apa itu Bandwidth?

Bandwidth = jumlah data yang ditransfer dari server ke visitors.

Contoh Perhitungan:

• Ukuran halaman: 2MB
• Visitors per bulan: 10.000
• Bandwidth needed: 2MB × 10.000 = 20GB

Formula:

Bandwidth = Average Page Size × Visitors × Page Views per Visit × Safety Margin (1.5x)

Unlimited Bandwidth: Myth or Real?

Truth: Tidak ada yang truly unlimited!

Fair Usage Policy:

• Hosting provider punya batas “wajar”
• Kalau terlalu berlebihan, bisa disuruh upgrade
• “Unlimited” = cukup untuk website normal

Recommendation: Cari hosting dengan:

• Minimal 20GB untuk blog kecil
• 50GB+ untuk website bisnis
• “Unmetered” lebih baik dari “Unlimited”

CDN: Content Delivery Network

Apa itu CDN?

CDN = network dari server yang tersebar di banyak lokasi. File static website (gambar, CSS, JS) di-cache di server terdekat visitor.

Benefit:
✅ Website lebih cepat (file dari server terdekat)
✅ Reduce load pada server utama
✅ Better untuk international visitors
✅ Improve SEO

Popular Free CDN:

• Cloudflare - paling populer, gratis, mudah setup
• Bunny CDN - murah, performant
• jsDelivr - untuk libraries

Setup Cloudflare (Gratis):

1. Daftar di cloudflare.com
2. Add site → masukkan domain
3. Ubah nameserver domain ke Cloudflare
4. Done! CDN otomatis aktif

Cara Memilih Hosting yang Tepat

Pertimbangan Utama

1. Budget

• Pemula: Rp 30.000 - 100.000/bulan (shared hosting)
• Bisnis: Rp 200.000 - 500.000/bulan (cloud/VPS)
• Enterprise: Rp 500.000+ (dedicated/managed)

2. Traffic

• <10.000 visitors: Shared hosting OK
• 10.000-100.000: Cloud atau VPS

• 100.000: VPS, dedicated, atau managed WordPress

3. Technical Skill

• Pemula: Shared atau managed hosting
• Intermediate: Cloud hosting with panel
• Advanced: VPS unmanaged

4. Type Website

• Blog: Shared hosting
• E-commerce: VPS atau managed
• High traffic news: Dedicated atau managed
• Portfolio: Shared hosting OK

5. Location Target Audience

• Indonesia: pilih server di Indonesia/Singapore
• Global: multi-location CDN
• US: server di US

Red Flags Hosting

❌ Uptime <99.5%
❌ Support lambat (>24 jam response)
❌ Overselling (1 server untuk 1000+ website)
❌ Harga terlalu murah (suspicious)
❌ No backup included
❌ Outdated PHP/MySQL versions
❌ Review buruk di Trustpilot/Google

Green Flags Hosting

✅ Uptime 99.9%+
✅ Fast support (<1 jam response)
✅ Money-back guarantee
✅ SSD storage standard
✅ Free SSL (Let’s Encrypt)
✅ Daily backups
✅ Easy scalability
✅ Good reviews
✅ Clear pricing (no hidden fees)

Testing Hosting Performance

Tools untuk Test

1. GTmetrix (gtmetrix.com)

• Test loading speed
• Performance score
• Recommendations

2. Pingdom (pingdom.com)

• Speed test from multiple locations
• Performance insights

3. Google PageSpeed Insights

• Official Google tool
• Mobile & desktop
• SEO insights

4. WebPageTest (webpagetest.org)

• Advanced testing
• Waterfall view
• Video filmstrip

Good Performance Benchmarks

✅ Loading time: <3 seconds
✅ TTFB (Time to First Byte): <600ms
✅ LCP (Largest Contentful Paint): <2.5s
✅ FID (First Input Delay): <100ms
✅ CLS (Cumulative Layout Shift): <0.1

Migration: Cara Pindah Hosting

Kalau hosting current tidak bagus, Anda bisa pindah!

Langkah Migration

1. Backup Full Website

• Files via FTP atau cPanel File Manager
• Database via phpMyAdmin

2. Setup di Hosting Baru

• Beli hosting baru
• Create database baru

3. Upload Files

• Upload via FTP ke hosting baru

4. Import Database

• Import SQL file via phpMyAdmin

5. Update wp-config.php

• Update database credentials

6. Test di Hosts File

• Edit hosts file untuk test sebelum ganti DNS

7. Ganti Nameserver

• Point domain ke hosting baru
• Tunggu propagation (1-48 jam)

Easy Way: Pakai plugin Duplicator atau All-in-One WP Migration

Kesimpulan

Minimum Requirements:

• PHP 7.4+
• MySQL 5.7+ atau MariaDB 10.3+
• 256MB RAM
• 1GB storage
• HTTPS support

Recommended Specs:

• PHP 8.0+
• MySQL 8.0+
• 1GB+ RAM
• 5GB+ SSD storage
• Unlimited atau 50GB+ bandwidth
• CDN integration

Hosting Type Recommendations:

• Blog personal: Shared hosting (Niagahoster, Hostinger)
• Small business: Cloud hosting (Cloudways, DigitalOcean)
• E-commerce: VPS atau Managed WordPress (Kinsta, WP Engine)
• Enterprise: Dedicated atau Managed WordPress Premium

Bottom Line: WordPress flexible - bisa jalan di hosting murah, tapi untuk hasil optimal butuh spesifikasi yang proper. Invest di hosting bagus = invest di kecepatan, security, dan user experience website Anda!

Start dengan shared hosting kalau pemula, upgrade saat traffic naik. Better upgrade proactive daripada website down karena overload!